Musibah Menimpa Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar -->
CLOSE ADS
CLOSE ADS

Advertisement

Musibah Menimpa Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

NEWS
Jumat, 27 Desember 2024


Oleh Arfendi Arif

Musibah sedang menimpa Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin  Makassar. Diduga kampus ini menjadi sindikat peredaran uang palsu yang melibatkan oknum kalangan kampus. Prosesnya percetakannya diduga  berada di Kampus II,  Gedung  Perpustakaan UIN Alaudin, Jalan Yasin Limpo, Samata, Kabupaten Gowa.

Menurut Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Yudhiawan Wibisono, polisi menggerebak Gedung Perpustakaan UIN Alauddin dan menemukan ratusan lembar uang palsu dan sejumlah alat-alat produksi.

Sebanyak 17 orang telah ditangkap dan dijadikan  tersangka. Namun, masih ada tiga orang lagi yang menjadi buron. Nama-nama 17 orang tersebut telah beredar di media, dan salah satu di antaranya dosen dan kepala perpustakaan UIN Alauddin Makassar. Yang lainnya adalah pegawai honorer, PNS, pegawai bank, wiraswasta dan ibu rumah tangga.

Salah satu barang bukti yang disita sebuah mesin yang beratnya sekitar 2 ton, didatangkan dari Cina dan dibeli seharga Rp600 juta. Selama inj kegiatan tersebut  tidak dicurigai karena dianggap ada proses pencetakan buku di perpustakaan.  

Pencetakan uang palsu diperkirakan sekitar Rp2 miliar. Polisi telah menyita sebanyak Rp446 juta. Sementara sisanya beredar di masyarakat.  Peredaran uang palsu ini telah sempat  ke beberapa daerah di antaranya ke Kabupaten Mamuju (Sulawesi Barat), Kabupaten Gowa, Kabupaten Wajo di Sulawesi Selatan. 

Peristiwa ini mulai terungkap ketika ada masyarakat yang melaporkan peredaran uang palsu di Kecamatan Pallangga. Polisi kemudian melakukan penelusuran hingga berhasil membongkar sindikat tersebut.

Dijadikannya kampus sebagai sindikat pencetakan uang palsu dan dugaan terlibatnya salah seorang dosen jelas sebuah ironi yang menyedihkan. Agak mengherankan kenapa ada tenaga pengajar yang mau menggumuli kegiatan haram ini. 

Selain kegiatan ini mudah diendus polisi, juga tidak mempertimbangkan risiko hancurnya karir terhormat dan mulia ini serta kehidupan keluarga.   Paket liburan keluarga

Kampus merupakan institusi ilmiah dan pusat pembinaan sumber daya manusia menjadi insan yang unggul, berintegritas, berakhlak dan berkarakter mulia. Apa jadinya kalau kegiatan destruktif dan negatif telah pula menjalar ke lingkungan  pendidikan tinggi ini. Beberapa waktu silam juga pernah muncul kasus korupsi di sebuah perguruan tinggi yang melibatkan pimpinan tertingginya.

Sudah saatnya sekarang dilakukan pengetatan dan pembinaan agar dunia kampus tidak tercemar aktifitas yang merusak regenerasi calon pemimpin ke depan.