HARIAN UMMAT | JAKARTA — Program P4GN dan pemberdayaan masyarakat BNNP DKI Jakarta Terkait Sinergi dan Kolaborasi Pengembangan UMKM di Kawasan Rawan Narkoba Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNP DKI Jakarta melaksanakan Kegiatan Rapat Kerja dalam Rangka Sinergi Program Pemberdayaan Aitematif dengan Stakeholder.
"Maksud kegiatan tersebut adalah untuk menjalin sinergi serta menyamakan persepsi dan pemahaman terhadap program dan kegiatan kewirausahaan yang akan dilaksanakan bagi masyarakat," kata Dr. Syahnan Phalipi, S.H.M.M, Ketua Umum Founder DPP Hipmikindo dan Wakil Ketua Dekopin Jakarta saat menjadi narasumber utama, hari ini (18/5).
Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah rapat kerja BNNP DKI Jakarta, khususnya berkaitan dengan sinergi progam pemberdayaan alternatif dengan stakeholder. Maksud dari kegiatan ini adalah untuk menjalin sinergi serta menyamakan persepsi dan pemahaman terhadap program kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan dengan mengajak masyarakat.
"Jadi saya mengajak semua pemangku kepentingan kudu bekerjasama, bukan hanya sama- sama bekerja serta mesti bergotong royong," ucap Syahnan yang juga Lawyer tersebut.
Menurutnya, guna mewujudkan Inpres no.2 tahun 2029 tersebut, Program P4PGN dan Inpres No. 2 Tahun 2022 yang isinya memberikan keleluasaan atau Instruksi Presiden kepada seluruh jajaran Presiden di kabinet termasuk, semua kabinet, Kejaksaan, Kepolisian, Gubernur, Bupati, Walikota sampai tingkat paling dasar untuk berkreasi, bersinergi, berkolaborasi, dalam penanggulangan penyalahgunaan narkoba.
Dr. Syahnan Phalipi menjelaskan, bahwa dirinya menjelaskan kepada teman-teman bagaimana caranya supaya kita sukses, bersinergi dan bekerjasama bahu membahu, terus-menerus berkelanjutan, agar terjadi perekat yang kuat bagi semua stake holders sampau ke tingkat kecamatan bahkan kelurahan. Dibutuhkan literasi, advokasi konsultasi serta pendampingan berkelanjutan dengan pendekatan kewirausahaan.
"Bil khusus kepada perempuan pengusaha, Sebab rumah tangga yang riskan kena narkoba itu yang paling efektif apabila mengutamakan pemberdayaan keluarga dan perempuan sebagai ibu rumah tangga terbukti efektif. Mengajak perempuan berbisnis dan menjadi pengusaha agar ketahan keluarga mampu mencegah para anggota nya untuk tidak tergoda mengunakan narkoba," imnbuhnya.
"Perempuan terbukti lebih sukses dalam merangkul keluarganya dibandingkan pria, bahkan pembiayaan kepada perempuan lebih lancar, untuk merangkul para keluarga yang sudah memiliki usaha sangat baik membentuk koperasi, karena koperasi adalah amanat undang undang dasar 45, juga sebagai soko guru ekonomi bangsa, yang merupakan akar budaya kita yang sudah di contohkan oleh bung Hatta sebagai bapak koperasi Indonesia," jelasnya.
Selanjutnya, lanjut Syahnan, kita bantu akses perizinan sertifikasi halal, surat izin usaha atau NIB dan advokasi, dikklat, termasuk aspek finansial. Pendampingan terus menerus secara berkesinambungan juga sangat dibutuhkan. Mengajak pihak swasta, BUMN agar bersinergi dengan program Corporate Sharing Value-nya, (dulu CSR), semoga program sinergi ini sukses," pungkas Dr. Syahnan Phalipi sekaligus mengakhiri acara. (Rjal)